🎯 Resensi Buku Kata Rintik Sedu
Kata-kata quotes bijak cinta & kehidupan versi Rintik Sedu. Tumbuh terkadang menjadi sebuah kata menyakitkan. Ada banyak hal yang terjadi dan berubah, tapi kamu harus tetap tersenyum karena memang begitu prosesnya. Yakin deh, Tuhan pasti telah mencukupkan semuanya. Apa yang diberikan oleh-Nya kepada orang lain, mungkin diberikan kepadamu juga
CANTIKA.COM, Jakarta - Penulis, Nadhifa Allya Tsana atau lebih dikenal dengan Rintik Sedu menerbitkan buku terbarunya yang berjudul Pukul Setengah Lima pada 24 Agustus 2023. Buku ini mengangkat cerita kepura-puraan yang menjadi sebuah kreativitas dalam menyangkal realitas. Menurut Tsana, ada keterikatan cerita dengan beberapa momen yang dia alami.
Buku ini hadir untuk membantu pembaca mengenali berbagai jenis majas, pantun, serta puisi, baik puisi lama maupun puisi baru. Buku ini menyajikan pemahaman secara ringkas dan sangat mudah untuk kamu pahami. Buku ini sangat cocok untuk bahan pegangan pelajar, mahasiswa, maupun masyarakat umum.
Buku kumpulan puisi ini adalah sebuah kolaborasi antara dua penulis hebat dalam dua generasi yang berbeda. Rintik Sedu merupakan nama pena dari sosok Nadhira Allya Tsana. Ia dikenal sebagai penulis novel yang laris dengan judul “Geez & Ann” dan juga “Kata”. Tak hanya itu, Tsana juga seorang podcaster yang mempunyai jutaan pendengar.
Melalui kata bahasa yang dipilih lalu dituangkan dalam novel, Ritik Sedu berhasil membawa peneliti sebagai pembaca novel Geez dan Ann ikut merasakan konflik batin yang dirasakaan oleh Keana Amanda selaku tokoh utama dalam novel tersebut.
19 Mar 2020. Rintik Sedu menerbitkan buku kumpulan puisi perdananya berjudul “Masih Ingatkah Kau Jalan Pulang” pada pertengahan Februari 2020 lalu. Buku tersebut terbilang spesial karena ia berkolaborasi dengan penyair ternama, Sapardi Djoko Damono. Masih Ingatkah Kau Jalan Pulang digadang-gadang sebagai karya lintas generasi karena
Judul Buku : Kata, “tentang senja yang kehilangan langitnya” Penulis : Rintik Sedu Editor : Sulung S. Hanum Penyelaras Aksara : Ry Azzura Desainer Sampul : @hellodita Ilustrasi Isi : @hellodita Penyelaras Sampul : Agung Nurnugroho Jenis Novel : Novel Fiksi Penerbit : GagasMedia Tahun Terbit : 2018 (cetakan pertama)
Deskripsi bukuPenulis: Nadhifa Ally TsanaJudul buku: KataTahun terbit: 2018 (cetakan pertama)Penerbit: Gagas MediaJumlah: 389 halamanISBN: 978-979-780-932-4
Udah cukup lama ngikutin rintik sedu/paus di instagram tapi ini bukunya yang pertama kubaca. Tokoh utama buku ini cukup ngeselin menurutku, yg kyk "Hidupku menyedihkan", "mana bisa dia ngerti aku", "aku gak pantes menerima cinta". Hahhhhh menolak untuk dicintai padahal sendirinya pengen ngerasain nyaman dicintai🤦♀️.
Padahal luasnya wawasan pengetahuan suatu bangsa erat kaitannya dengan kemajuan yang dicapai bangsa itu. Korelasi ini tercermin dari minat dan budaya membaca yang kuat dari warga negara-negara dengan indeks literasi tertinggi di dunia. Sementara di negara-negara lain, program literasi sudah lama diadakan dan tingkat literasinya pun tinggi.
Kata kelabu melambangkan rasa kekecewaan dan hitam adalah rasa amarah yang sudah teramat sangat. 3. Simbol Suasana. Penggunaan simbol suasana juga sering kali dipakai para sastrawan untuk menggambarkan kondisi atau perasaan tertentu. Salah satu yang kerap kali menggunakan hal tersebut adalah Chairil Anwar, seperti pada puisinya berikut:
Rintik Sedu (lahir di Jakarta, 4 Mei 1998; umur 22 tahun) yang bernama lahir Nadhifa Allya Tsana[1]. Dalam karirnya, ia sudah menulis sepuluh judul buku[2]. Ia juga dikenal aktif membuat podcast di Spotify.[3]. Ketika menyambangi kantor detikCom, ia menceritakan kata 'rintik' berarti "lebih ringan ketimbang hujan".
G1cE.
resensi buku kata rintik sedu